MATERI – MATERI JARINGAN
KOMPUTER
Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah
sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan
merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal
komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya (Green, 1985:22).
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
- Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
- Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Topologi
Bus
Topologi Bus merupakan
topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang
kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat
terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang
dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi
akan diabaikan.
Keuntungan topologi bus adalah :
- Jarak LAN tidak terbatas
- Kecepatan pengiriman tinggi.
- Tidak diperlukan pengendali pusat.
- Jumlah perangkat yang terhubung dapat dirubah tanpa mengganggu yang lain.
- Kemampuan pengembangan tinggi.
- Keterandalan jaringan tinggi.
- Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat.
Kerugian topologi bus adalah :
- Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
- Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
- Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.
Topologi
Ring
Topologi Ring merupakan
topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran.
Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika
sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi
diabaikan.
Keuntungan topologi ring adalah:
- Kecepatan pengiriman tinggi.
- Dapat melayani traffic yang padat.
- Tidak diperlukan host, relatif murah.
- Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
- Komunikasi antar terminal mudah.
- Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
Kerugian topologi ring adalah:
- Perubahan jumlah perangkat sulit.
- Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
- Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
- Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.
- Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.
Topologi Tree
Topologi tree merupakan
generalisasi dari topologi bus, media transmisi berupa kabel yang bercabang
tanpa loop tertutup.Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut
headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend.
Keuntungan topologi tree adalah :
- Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat.
- Mudah untuk dikembangkan.
Kerugian topologi tree adalah :
- Karena data yang dikirim diterima oleh semua perangkat diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju.
- Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindari overlapping sinyal jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan.
Topologi Star
Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang
berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat
lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan
melalui perangkat pengendali.
Keuntungan topologi star adalah:
- Dapat diandalkan
- Mudah dikembangkan
- Keamanan data tinggi
- Kemudahan akses ke jaringan LAN lain
Kerugian topologi star adalah:
- Jika trafik padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan
- Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
Topologi Mesh
Jenis topologi yang merupakan dari berbagai jenis topologi
yang lain(disesuaikan dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada jaringan yang
tidak memiliki terlalu banyak node di dalamnya. Dikarenakan setiap perangkat
dihubungkan dengan perangkat lainnya.
Keuntungan topologi mesh adalah:
- Memiliki respon waktu cepat.
- Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.
Kerugian topologi mesh adalah:
- Biaya cukup mahal.
Sumber :
SUBNETTING IP VERSI 4
Subnetting adalah seperangkat teknik yang dapat Anda gunakan untuk secara efisien membagi ruang alamat dari prefiks alamat unicast untuk alokasi di antara subnet dari suatu jaringan organisasi. Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Subnetting memerlukan prosedur tiga langkah:
1. Tentukan berapa banyak bit host yang akan digunakan untuk subnetting.
2. Menghitung prefiks subnet alamat baru.
3. Menghitung Kisaran alamat IPv4 untuk setiap prefix subnet alamat baru.
Awalan routing dinyatakan dalam notasi CIDR . Hal ini ditulis sebagai alamat pertama dari jaringan diikuti dengan panjang bit-dari awalan, dipisahkan oleh karakter (/) slash.
Sebagai contoh, 192.168.1.0/24 adalah awalan dari Internet Protocol Version 4 jaringan dimulai pada alamat yang diberikan, memiliki 24 bit yang dialokasikan untuk awalan jaringan, dan 8 bit sisanya dicadangkan untuk host mengatasi.
Lalu lintas antara subnetwork yang dipertukarkan dengan komputer gerbang khusus yang disebut router , mereka merupakan batas logis atau fisik antara subnet
Tahun 1985 didefinisikan RFC 950 sebuah prosedur standar untuk mendukung subnetting, atau pembagian dari kelas A,B dan C.
Pengembangan dengan subnetting
Network Prefix
Host Number
Network Prefix
SubnetNumber
Host Number
Untuk merancang Subnetting, ada empat pertanyaan yang harus dijawab sebelum mendisain :
1. Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ?
2. Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan datang ?
3. Berapa banyak host yang tersedia saat ini ?
Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa yang akan datang ?
Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah maksimum dari subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika perusahaan membutuhkan 9 subnet, 23 (atau 8) tidak akan cukup alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan ke atas menjadi 24 (atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini tidak akan cukup untuk masa yang akan datang, jadi network administrator harus mencari nilai maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang akan datang misalnya 25 (atau 32).
Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi untuk masa-masa yang akan datang.
Contoh Subnet #1
Sebuah perushaan mempunyai nomor network 193.1.1.0/24 dan dibutuhkan 6 subnet. Besarnya subnet harus mendukung 25 host.
Penyelesaian.
Tahap pertama kita harus ketahui berapa bit yang dibutuhkan 6 subnet, dicari dengan melihat kelipatan dua (2,4,8,16,32,64,dst). Disini terlihat bahwa untuk persis sama dengan 6 tidak ada kita harus pilih bilangan yang atasnya (8) atau 23 ada 2 tersisa dapat digunakan untuk kebutuhan masa yang akan datang. Disini 23 berarti kita butuh 3 bit untuk membentuk extended subnet, contoh diatas subnettingnya /24 berarti extendednya adalah /27 untuk jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini.
193.1.1.0/24 = 11000001.00000001.00000001.00000000
255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000
27 Bit
27 bit extended network ini menyisakan 5 bit untuk mendefinisikan alamat host, berarti ada 25 (32) alamat IP yang dapat dibentuk tapi karena nilai 0 semua dan 1 semua tidak dapat dialokasi (untuk network dan broadcast) jadi yang tersisa ada 30 ( 25-2) untuk masing-masing subnet.
Apabila kita uraikan satu-satu maka alamat subnet yang terbentuk adalah :
Alamat asal : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/24
Subnet #0 : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/27
Subnet #1 : 11000001.00000001.00000001.00100000 = 193.1.32.0/27
Subnet #2 : 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.64.0/27
Subnet #3 : 11000001.00000001.00000001.01100000 = 193.1.96.0/27
Subnet #4 : 11000001.00000001.00000001.10000000 = 193.1.128.0/27
Subnet #5 : 11000001.00000001.00000001.10100000 = 193.1.160.0/27
Subnet #6 : 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.192.0/27
Subnet #7 : 11000001.00000001.00000001.11100000 = 193.1.224.0/27
Untuk membudahkan bahwa perbedaan antara subnet satu dengan yang lainnya adalah kelipatan 32 : 0, 32, 64, 96 …
Dari contoh diatas, ada 5 bit host number dalam satu subnet, berarti ada 25-2 = 30 host yang dapat dibentuk ini dikarenakan nilai 0 semua sigunakan untuk alamat network dan nilai 1 semua digunakan untuk broadcast number.
Contoh untuk menentukan host dari satu subnet number
Subnet #2: 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.1.64/27
Host #1 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
Host #2 : 11000001.00000001.00000001.01000010 = 193.1.1.66/27
Host #3 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
Host #4 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
…..
s/d
Host #32 : 11000001.00000001.00000001.01011110 = 193.1.1.94/27
Bradcast Address untuk subnet diatas (#2) adalah :
11000001.00000001.00000001.01011111 = 193.1.1.95/27
Alamat host yang diperbolehkan pada subnet #6 adalah :
Subnet #6: 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.1.192/27
Host #1 : 11000001.00000001.00000001.11000001 = 193.1.1.193/27
Host #2 : 11000001.00000001.00000001.11000010 = 193.1.1.194/27
Host #3 : 11000001.00000001.00000001.11000011 = 193.1.1.195/27
Host #4 : 11000001.00000001.00000001.11000100 = 193.1.1.196/27
Host #5 : 11000001.00000001.00000001.11000101 = 193.1.1.197/27
……
s/d
Host #28 : 11000001.00000001.00000001.11011100 = 193.1.1.220/27
Host #29 : 11000001.00000001.00000001.11011101 = 193.1.1.221/27
Host #30 : 11000001.00000001.00000001.11011110 = 193.1.1.222/27
Alamat Broadcast untuk subnet #6 adalah :
11000001.00000001.00000001.11011111 = 193.1.1.223/27
Contoh Subnet #2
Sebuah perusahaan merencanakan akan membangunan jaringan dengan network number 140.64.0.0/16 dan setiap subnet harus mendukung min 60 host.
Penyelesaian
Tahap pertama kita tentukan berapa bit yang dibutuhkan untuk membentuk min 60 host dalam tiap subnet. Berarti 2 pangkat berapa ? supaya anda dapat menyediakan min 60 host yaitu 62 (26-2 ) tapi kalau kita lihat disini bahwa nilai 62 hanya mempunyai 2 host yang tersisa. Jadi lebih baik apabila beri sisa yang kira-kira cukup untuk masa yang akan datang, pangkatkan bil 2 tersebut dengan 7 menjadi 126 (27-2) dan sisa yang tersedia adalah 66 (126-60).
Tahap selanjutnya karena yang diminta adalah jumlah host, maka seperti yang kita ketahui bahwa network number/alamat IP memiliki 32 bit jadi 32 harus dikurangkan dengan 7 supaya kita ketahui extended network prefix (32-7)=25. Disini dapat di ketahui penbambahan network prefix menjadi /25 atau subnet masknya : 255.255.255.128 digambarkan seperti dibawah ini.
140.64.0.0/16 = 10001100.01000000.00000000.00000000
255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000
Gambar diatas menunjukan 25 bit extended-network-prefix menghasilkan 9 bit subnet number. Berarti 29 = 512 subnet number yang dapat di bentuk. Network administrator dapat menentukan network/subnet mana yang akan diambil.
Untuk menjabarkannya dapat dilihat dibawah ini tanda tebal menunjukan 9 bit yang menentukan field subnet.
Base Net: : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/16
Subnet #0 : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/25
Subnet #1 : 10001100.01000000.00000000.10000000 = 140.64.0.128/25
Subnet #2 : 10001100.01000000.00000001.00000000 = 140.64.1.0/25
Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25
Subnet #4 : 10001100.01000000.00000010.00000000 = 140.64.2.128/25
Subnet #5 : 10001100.01000000.00000010.10000000 = 140.64.0.128/25
Subnet #510 : 10001100.01000000.11111111.00000000 = 140.64.255.128/25
Subnet #511 : 10001100.01000000.11111111.10000000 = 140.64.255.128/25
Tujuan dari pembuatan notasi titik dan pembuatan dalam bilangan biner adalah untuk memudahkan pembaca dalam menentukan dan memahami pembuatan alamat IP.
Untuk contoh diatas dapat kita tentukan nomor alamat IP perindividu yang dapat dibentuk adalah 126 (27-2) bernilai dari 1 sampai 126.
Misalnya kita ambil subnet #3 untuk perusahaan tersebut, dapat dibentuk host seperti berikut :
Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25
Host #1 : 10001100.01000000.00000001.10000001 = 140.64.1.129/25
Host #2 : 10001100.01000000.00000001.10000010 = 140.64.1.130/25
Host #3 : 10001100.01000000.00000001.10000011 = 140.64.1.131/25
Host #4 : 10001100.01000000.00000001.10000100 = 140.64.1.132/25
Host #5 : 10001100.01000000.00000001.10000101 = 140.64.1.133/25
Host #6 : 10001100.01000000.00000001.10000110 = 140.64.1.134/25
Host #62 : 10001100.01000000.00000001.10111110 = 140.64.1.190/25
Host #63 : 10001100.01000000.00000001.10111111 = 140.64.1.191/25
Host #64 : 10001100.01000000.00000001.11000000 = 140.64.1.192/25
Host #65 : 10001100.01000000.00000001.11000001 = 140.64.1.193/25
Host #125 : 10001100.01000000.00000001.11111101 = 140.64.1.253/25
Host #126 : 10001100.01000000.00000001.11111110 = 140.64.1.254/25
Alamat Broadcast untuk subnet #3 adalah :
10001100.01000000.00000001.11111111 = 140.64.1.255/25
Sekarang bagaimana apabila user yang ada dan yang terkoneksi ke jaringan lebih dari 126 user ? Kita dapat menambah subnet dengan subnet yang keempat atau yang lainnya tapi diantara keduanya harus dipasang router agar kedua network terhubung.
PERANGKAT JARINGAN
A. Computer
Computer adalah sebuah mesin elektronik yang secara cepat
menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi terrsebut menurut
seperangkat intruksi yang tersimpan dalam komputer dan menghasilkan keluaran
informasi yang dihasilkan setelah diolah. Sehingga dapat membantu pekerjaan
manusia.
B. Network Interface Card ( NIC )
Network interface card disingkat NIC adalah sebuah kartu
yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.
Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni
- NIC yang bersifat fisik
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke
dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan
bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa
kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa
kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus
paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang
mobile). Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan
lainnya.
Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
- Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan.
Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa
Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel
(Wireless Ethernet).
- Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan.
Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber
Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC
yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik,
100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.
- NIC yang bersifat logis
Sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter
dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter.
Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai
MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.
Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam
bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas
media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah:
- kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e)
- kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).
- Kabel coaxial
Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan
beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access
(DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama.
Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC
dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan
menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan
melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan
trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat,
pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut kemudian
diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga),
pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau
gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).
NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal
yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke
dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut
menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi
tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam
firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem
operasi.
- c. Perangkat Jaringan Komputer
Jaringan komputer
(jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas 2 komputer atau lebih yang
didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel,
pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).Tujuan dari jaringan
komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang
meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim
layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem
client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu
jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium
transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan
membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat
jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan
tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan
interkoneksinya.
A.HUB
Hub adalah alat elektronik yang digunakan sebagai penghubung
antar komputer. semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan
untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan
beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke
satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua
komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini
hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini
biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat
daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan
100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.Contoh dari
HUB.
Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada
jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang
memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC)
bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada
hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke
server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup
besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain.
Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk
(stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan
maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa
ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan
antar hub.
Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable
hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui
software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat,
hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan
hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada
jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase
tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan
adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka
secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth
rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut
hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis
hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar
data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
B. Switch
Switch adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk
menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah
LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network
Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja
untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di
jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan
disebut dengan Switched Ethernet LANs.contoh bentuk dari SWITCH
Switch Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN
token star.Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan
komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri
berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam
LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk
menentukantujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke
semuaport, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi,
switchdapat secara drastis mengurangi traffic network.Switch memelihara daftar
MAC address yang dihubungkan ke port-portnyayang ia gunakan untuk menentukan
kemana harus mengirimkanpaketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan
pada IP address,switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router. Gambar
berikut ini memperlihatkan perbedaan dari pemakaian “kabel bus” bersama, “hub”
bersama dan “switch”.
GAMBAR: Pemakaian Switching HUB
C. Router
Router adalah alat yang bertugas untuk mengantarkan paket
data dalam jaringan. Router dipakai untuk menghubungkan dua LAN yang sifatnya
berbeda, juga antara satu LAN yang dikoneksi ke WAN.
Router dapat digunakan jika tersambung hanya dengan dua
jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.
Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih
untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar
(Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan
sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk
berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar
dua host manapun.
v Karakteristik lain dari Router adalah sbb:
- dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
- dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
- dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
- dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
- dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
v Protokol pada Router disebut “routing protocol”,
antara lain adalah: inter-router protocol, serial-line protocol, dan protocol
stack routing and bridging.
v Inter-router protocol adalah protokol yang mengatur
pengarahan paket data antara satu router dengan router lainnya, misalnya: RIP
(Routing Information Protocol) dari Novell, dan OSPF (Open Short Path First)
dari Internet Engineering Task Force (IETF).
v Serial-line protocol adalah protokol yang menangani
pengarahan paket data yang dikirim melalui koneksi serial seperti sistem
dial-up yang menhubungkan router-router yang berbeda, termasuk diantaranya
adalah: HDLC, SLIP (Serial Line Interface Protocol), dan PPP (Point-to-Point
Protocol).
v Protocol Stack Routing and Bridging adalah protocol
yang memutuskan apakah paket data harus diarahkan (routed) atau hanya
diteruskan (bridged).
GAMBAR:Router Menghubungkan Berbagai Jaringan
D. Bridge
Pengertian dari sebuah bridge adalah bekerja pada data link
layer pada OSI. bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan
yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang
lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket
data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk
memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data
tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein
collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki
domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision
yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket
data antar segment – segment jika hanya segment itu sangat diperlukan.
Fungsi Bridge pada gambar diatas :
- Membaca semua frame data yang ditransmisikan pada A dan menerima frame-frame tersebut yang ditujukan ke terminal pada B.
- Menggunakan protokol yang sama untuk A dan B untuk mentransmisikan frame-frame pada B.
- Melakukan hal yang sama untuk lalu-lintas data dari B ke A.
GAMBAR: Konfigurasi Bridge Beberapa LAN
Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Beberapa alasan utama pemakaian Bridge adalah:
- Keandalan, dengan membagi jaringan kedalam beberapa segmen yang dihubungkan dengan Bridge maka kegagalan dalam satu segmen tidak perlu menggagalkan operasi pada segmen lain. Apabila seluruh perangkat dipasang hanya dalam satu LAN maka suatu kegagalan dapat menyebabkan seluruh jaringan macet.
- Kinerja, apabila suatu jaringan memiliki banyak perangkat, maka biasanya kinerja menurun dengan semakin bertambahnya perangkat. Dengan membagi jaringan kedalam beberapa jaringan kecil yang dihubungkan dengan Bridge maka kinerja peralatan bisa lebih baik.
- Keamanan, jaringan yang terpisah bisa menerapkan sistem keamanan yang berbeda satu sama lain. Misalnya LAN untuk personalia dipisah dengan LAN untuk keuangan, dan tingakat pengamanan untuk LAN personalia dapat dibedakan dengan tingkat pengamanan untuk akses LAN keuangan.
- Geografis, apabila dua jaringan terpisah secara geografis maka sebaiknya keduanya tidak disatukan dengan kabel tetapi lebih baik terpisah dan dihubungkan dengan Bridge.
E. Gateway
Gateway adalah
sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer
dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan
kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut
adalah definisi gateway yang utama.
Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway
seringkali bergeser.Tidak jarang pula pemula menyamakan “gateway” dengan
“router” yang sebetulnya tidak benar.Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk
mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan
jaringan komputer besar lainnya.Hal ini muncul karena seringkali perbedaan
protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan
komputer yang besar.
Gateway adalah perangkat yang mampu menterjemahkan signal
dari satu sistem jaringan ke sistem jaringan lainnya yang memiliki protokol
berbeda. Sebagai contoh setiap jaringan lokal memiliki gateway untuk
berkomunikasi dengan jaringan luar katakanlah dengan internet.
Pengkodean
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk
memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan)
transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula
fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Adapun tujuan pengkodean data adalah:
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada
level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan
Pengkodean dibagi atas :
1.
BCD (Binary Coded Decimal)
Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai
digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4
digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.
2.
SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal
Intercharge code )
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di
SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B)
disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit
4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
3.
EBCDIC (Extended Binary Code Decimal
for Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits
atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua
disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron
membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
4.
ASCII (American Standard Code For
Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for
Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts
Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini
menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi
sekarang.
Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan
komunikasi data.
merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data
ditambah bit ke-8 sebagai bit pariti
Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
• Control characters, merupakan karakter yang digunakan
untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang
mewakili data.
B. Sinyal
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau
beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada
secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi ke dalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog
(data analog ) dan sinyal digital (data digital).
1.
Data Analog
Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog
murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik
dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan
phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase
adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog
disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus
menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan
bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada
gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem
analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik
yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi
elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada
gelombangelektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang
diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak
1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah
pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini
tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan
maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
2.
Data Digital
Data Digital merupakan
sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba
dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu
0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan
sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner
(atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya /
jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi
sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit).
maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 –
255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.
Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu
(1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum,
jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang
tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a. Mampu
mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi
dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang
berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas
informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat
dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
d. Dapat memproses
informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Adapun perbandingan yang mudah dipahami antara analog dengan
digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy
(menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan
oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin
banyak kita merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan
meng-copy file MP3, kita akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya,
berapapun banyaknya kita menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin
lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga “men-digital-isasi”,
begitu juga dengan jam analog dan jam digital.
Ada 4 kombinasi hubungan data dan sinyal:
- Data digital, sinyal digital perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog
- Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital
- Data digital, sinyal analog beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media
- Data analog, sinyal analog data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN.
NETWORK SERVICE DAN ARSITEKTUR DAN KOMUNIKASI DATA
“ARSITEKTUR DAN KOMUNIKASI DATA”
1). Pengertian NetworkJaringan atau network adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung yang mana terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti :kabel,switch,hub,router yang bekerja bersama-sama untuk mencapai satu tujuan yang sama.
2).tujuan dari jaringan (Network). Adalah:
1. Membagi fungsi sumber daya seperti berbagai pemakaian printer
2. Komunikasi contoh:surat elektronik
3. Akses informasi contoh: web
3). Kriteria Network
1) Berdasarkan skala :
A. Local Area Network (LAN).yaitu suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas
B. Metropolitan Area Network (MAN). Yaitu prinsipnya sama dengan lan ,hanya saja jaraknya lebih luas yaitu sekitar 10-50 km
C. Wide Area Network (WAN). Yaitu jaraknya antar kota,negara,dan benua,ini sama dengan internet.
2) Berdasarkan fungsi yaitu:
A. Client server yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server.contohnya: sebuah domain seperti www.detik.com.
B. Peer to peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi klient secara bersamaan.
3) Berdasarkan topologi jaringan,jaringan komputer dapat dibedakan menjadi :
A. Topologi bus
B. Topologi bintang
C. Topologi mesh
D. Topologi cincin
E. Topologi pohon
F. Topologi linier
4) Berdasarkan distribusi sumber informasi atau data
A. Jaringan terpusat yaitu terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi /data yang berasal dari satu sumber komputer server.
B. Jaringan terdistribusi yaitu perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
5) Berdasarkan media transmisi data
A. Jaringan berkabel (wired network) yaitu untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan yang berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
B. Jaringan Nirkabel (wi-fi) yaitu : jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
4).Jenis Network Service
A. User management : terdiri dari berbagai macam layanan,dari pembuatan username dan password sampai dengan hak alokasi rights,privileges dan access.
B. Email yaitu salah satu tipe network servis yang mungklin telah sering kali anda gunakan.dengan menggunakan layanan ini,dapat berkomunikasi,berkirim pesan dengan pengguna jaringan lainnya secara mudah.
C. Shared printing akan memungkinkan untuk berbagi penggunaan printer pada jaringan ,sehingga semua pengguna jaringan memiliki akses pada printer yang sam
D. System administration adalah kempampuan untuk mengontrol semua workstation dari sebuah lokasi pusat.
5).Pengertian Komunikasi Data
Yaitu : proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan perangkat.bisa antara komputer dengan komputer,komputer dengan terminal.
1. Elemen komunikasi data yaitu :
A. Sumber / source.contoh : telpon dan pc
B. Transmitter contoh : modem merubah signal dital ke analog
C. System transmisi .contoh: jalur transmisi yang menhubungkan sumber dan tujuan.
D. Receiver contoh: modem merubah signal analog ke digital.
2. Tujuan komunikasi data yaitu :
A. Data sharing
B. Program sharing
C. Device sharing
D. Hubungan dengan sistem yang berbeda
E. Paperless
3. Metode komunikasi data yaitu :
A. Point to point (p 2 p)..contoh:peer to peer.
B. Point to multipoint (p2m). contoh: client server.
4. Cara transmisi data yaitu :
A. Simpleks line (satu arah) yaitu : saluran komunikasi yang paling murah karna hanya satu arah.
B. Half dupleks (dua arah bergantian). Yaitu : transmisi data dilakukan dalam dua arah,tidak dalam waktu yang bersamaan.
C. Full dupleks (dua arah penuh).yaitu: penerima dan pengirim informasi bisa secara serentak,data dapat dikirim dari dua arah pada saat bersamaan.
6).Arsitektur Komunikasi Data.
Adalah : suatu penetapan terhadap elemen-elemen,fungsi-fungsi dari setiap elemen dan hubungan antar elemen yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi data.contoh: komunikasi data dua komputer yang memerlukan 3 elemen : software aplikasi,komputer dan kabel.
Ada beberapa arsitektur yang tidak berdasarkan vendor yaitu :
1. Protocol yaitu kumpulan aturan/procedure yang mengendalikan pengoperasian unit fungsional untuk melakukan hubungan komunikasi.
2. Osi layer yaitu menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna.bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer.
Model osi 7 layer yaitu sebagai berikut :
A. Presentation layer
B. Session layer
C. Transport layer
D. Network layer
E. Data link layer
F. Physical layer
G. Aplication layer
3. System network arsitektur.adalah rangkaian IBM yang memperkenalkan pada tahun 1974,dan sudah diterapkan dengan baik tetapi baru berupa prototype.
4. Protocol transmision control protocol /internet protocol (TCP/IP).
Ip address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yangmenggunakan protocol tcp/ip.ip terdiri atas 32 bit angka biner yang biasanya dituliskan dengan angka desimal yang dipisahkan oleh titik.
Lapisan protocol TCP/IP yaitu :
A. Data link dan physical layer
B. Protocol internet
C. Protocol TCP dan UDP
D. Protocol aplikasi
5. Aplikasi jaringan komputer
A. Message handing sistem (MHS).aplikasi ini dikenal dengan nama :
1) Pesan (message)yang berfungsi menangani pertukaran pesan elektronik yang dikirim melalui suatu sistem, jaringan komputer.seperti: SMTP(Simple Mail Transfer Protocol).
2) Website yaitu layana komunikasi dalam bentuk pesan seperti : hyper text transfer protocol (http).
B. File transfer .digunakan untuk mengirim berkas antar komputer.
C. Job transfer and manipulation(JTM).digunaklan untuk mengendalikan program secara remote atau disebut juga remote job control yaitu dengan melakukan pengiriman perintah pengaktifan,pengiriman hasil proses,dan penghentian kerja dari program melalui jaringan komputer.
Network
Operating System
Network Operating System
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah
sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak
layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, sepertilayanan
berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS
Service, HTTPService, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir
dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah
sebagai berikut:
- Microsoft MS-NET
- Microsoft LAN Manager
- Novell NetWare
- Microsoft Windows NT Server
- GNU/Linux
- Banyan VINES
- Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
Disingkat dengan NOS. Sistem operasi yang
diperuntukkan untuk jaringan komputer. NOS
mengelola interaksi antara komputer pribadi, LAN,
dan server, yang memungkinkan PCmengakses informasi, transaksi,
dan koordinasi komunikasi, dan dipakai bersama.
Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi (Operating System atau OS)
adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,
termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata
dan browser web .
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan
pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer
dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi
berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk
software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk,
manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing
software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena
dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan
tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel ” suatu Sistem
Operasi.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel
ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell,
yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan
fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal,
sekaligus untuk mengontrol mereka.
Komponen Sistem Operasi
Komponen sistem operasi terdiri dari:
A. Manajemen
Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di
eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan
tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori,
berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
• Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem
proses.
• Menunda atau melanjutkan proses.
• Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
B. Manajemen
Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah
sebuah array yang besar dariword atau byte,
yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses
datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat
penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang
begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
• Menjaga track dari memori yang
sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
• Memilih program yang akan di-load ke
memori.
• Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori
sesuai kebutuhan.
C. Manajemen
Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai
dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang
bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen
(non-volatile)
D. Manajemen
Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan “device
driver” yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca,
menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca
berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
• Buffer: menampung sementara data dari/ ke
perangkat I/O.
• Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O
sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
• Menyediakan driver untuk dapat
melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.
E. Manajemen
Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan
jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan
program komputer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat
permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk,
disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan disk-management seperti: free-space
management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
F. Sistem
Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang
dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin
dan yang belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.
G. Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command
driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control
statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line
interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter System sangat
bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan
dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.
Contohnya: CLI,Windows, Pen-based (touch),
dan lain-lain.
H. Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak
berbagi memori atauclock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri.
Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem
terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
• Computation speed-up.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
4.2. Sistem Operasi
Terdistribusi
Pengertian Sistem Operasi
Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi
dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang
heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini
secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih,
terutama dalam:
– file
system
– name
space
– Waktu
pengolahan
– Keamanan
– Akses ke
seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan
sekunder, dan perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah
infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource
management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral
device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk
pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet,
electronic mail messages, windows).
Sistem Operasi Jaringan Versus
Sistem Operasi Terdistribusi
Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang
berjalan pada beberapa buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi
terlihat bagi user sebagai satu buah komputer single. Contoh dari sistem
seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi
jaringan. Untuk dapat membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri
b. Tiap personal komputer memiliki sistem file sendiri,
di mana data-data disimpan
c. Sistem operasi tiap komputer dapat berbeda-beda atau
heterogen
d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain
yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote login (telnet)
e. File system dapat digunakan dengan dukungan NFS
Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak
sistem dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing
resource, waktu komputasi dan komunikasi.
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang
cepat dalam proses-proses komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi
pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat.
Apabila hardwareterbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di
atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini
adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini
dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor
tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-prosesor yang lain. Sistem
operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik
pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk
ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas.
Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem
ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap integritas sistem.
Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satu hardware yang
mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem
bisa tidak dapat berjalan atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi biasanya berjalan dalam
jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini biasanya digunakan
user untuk proses networking.Uses dapat saling bertukar data, atau
saling berkomunikasi antara titik baik secara LAN maupun WAN.
Hardware Sistem Operasi
Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi, yang saat ini akan dibahas
sebagai titik tolak adalah Amoeba, yang saat ini banyak digunakan sebagai
salah satu implementasi dari sistem operasi terdistribusi itu
sendiri. Sistem Amoeba ini tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem
operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya
memerlukan hardware secara spesifik. Komponen utama dalam sistem ini
adalah : workstation, LAN, gateway, dan processor pool, seperti yang
diilustrasikan pada gambar di atas. Workstation atau komputer personal
mengeksekusi proses yang memerlukan interaksi dari user seperti text editor
atau manager berbasis window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan
tugas yang spesifik. Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang
khusus dari larikan disk. Gateway berfungsi untuk mengambil alih tugas untuk
terhubung ke jaringan WAN.
Prosesor pool mengambil alih semua proses yang
lain. Tiap unit ini biasanya terdiri dari prosesor, memori
lokal, dan koneksi jaringan. Tiap prosesor mengerjakan satu buah proses sampai
prosesor yang tidak digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada
dalam antrian menunggu proses yang lain selesai. Inilah keunggulan sistem
operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit
pemroses yang mati, maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi
integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan
baik. Desain sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor.
Spesifikasi perangkat keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya
adalah :
File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive
Arsitektur Software
Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki
arsiitektur software yang unik. Arsitektur software ini dikarakterkan
dalam objek di dalam hubungan antara klien dan server. Proses-proses yang
terjadi di klien menggunakan remote procedure yang memanggil dan mengirimkan
request ke server untuk memproses data atau objek yang dibawa. Tiap objek
yang dibawa memiliki karakteristik yang disebut sebagai kapabilitas.
Kapabilitas ini besarnya adalah 128 bits. 48 bits pertama menunjukkan servis
mana yang memiliki objek tersebut. 24 bits berikutnya adalah nomor
dari objek. 8 bits berikutnyamenampilkan operasi yang diijinkan terhadap
objek yang bersangkutan. Dan 48 bits terakhir merupakan “check
field” yang merupakan field yang telah terenkripsi agar tidak dapat
dimodifikasi oleh proses yang lain.
Operasi diselesaikan oleh RPC (remote procedure calls) yang
dibuat oleh klien di dalam proses yang kecil dan ringan. Proses dengan tipe
seperti ini memiliki bidang alamat sendiri, dan bisa saja memiliki satu atau
lebih hubungan. Hubungan ini ketika berjalan memiliki program counter dan stack
sendiri, tetapi dapat saling berbagi kode dan dataantara hubungan
lain di dalam proses. Ada 3 macam basis panggilan sistem yang dapat digunakan
dalam proses yang dimiliki user, yaitu do_operation, get_request, dan
send_reply. Bagian yang pertama mengirimkan pesan ke server, setelah proses
memblok sampai server mengirimkan balasan.
Server menggunakan panggilan sistem ke dua
untuk mengindikasikan bahwa server akan menerima pesan
pada port tertentu. Server juga menggunakan panggilan sistem ke
tiga untuk mengirimkan kembali informasi ke proses yang dipanggil. Dengan
dibangun dari perintah sistem yang primitif, maka sistem ini menjadi antarmuka
untuk program aplikasi. Hal ini diselesaikan oleh tingkat
dari pengarahan yang mengijinkan pengguna untuk berfikir terhadap
struktur ini sebagai objek dan operasi-operasi terhadap objek ini. Berhubungan
dengan objek-objek adalah class. Kelas dapat berisi kelas yang lain
dan juga hierarki secara alami. Pewarisan membuat antarmuka objek
untuk implementasi manipulasi objek seperti menghapus, membaca, menulis,
dan sebagainya.
Jenis Sistem Operasi Terdistribusi
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang
saat ini beredar dan banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan
semakin banyaknya sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang
membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing,
yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang sudah ada. Beberapa
contoh dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba
adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan
banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara
transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri,
dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem
operasi terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC
dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal
ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental
yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan
sebagai mesin single yang bersifat shared memory,
menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini
ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem
yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform
aplikasi.
Chorus (Sun Microsystems). CHORUS
merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi
kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang
telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime,
sistemUNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver
CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara
dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga
service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
GLUnix (University of California,
Berkeley). Sampai saat ini, workstation dengan modem
tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi
terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang
berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk
performa yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang
seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi
harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel,
mengidentifikasi idle resource di jaringan,mengijinkan migrasi proses
untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk
antar proses komunikasi.
Referensi:
2. vlsm.org, Komponen Sistem Operasi,http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch05.html#c20501
3. Wahyu Wijanarko, Sistem Operasi Terdistribusi,http://ilmukomputer.com/2006/08/20/sistem-operasi-terdistribusi/
MEDIA TRANSMISI WIRELESS
- Media Transmisi Wireless
Media transmisi wireless merupakan suatu media transmisi
data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media
unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara,
ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy
elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan
sinyal, antena menangkap gelombanvg elektromagnetikdari media.
Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi
wireless, :
- Searah
Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi mengeluarkan
sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna pentransmisi dan antenna penerima
harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi frekuensi sinyal,
semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar searah.
- Segala Arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan
menyebar luas ke seagala penjuru dan diterima oleh banyak antena.
Keunggulan
dan Kelemahan Jaringan Wireless
Keunggulannya
:
1. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak
yang jauh sekali. Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat
wireless dalam memancarkan gelombang.
2. Sangat baik digunakanpada gedung yang
sangat sulit menginstall kabel.
Kerugiannya :
1. Sulit diperoleh karena
spektrum frekuensi terbatas.
2. Biaya instalasinya,
operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
3. Keamanan data kurang
terjamin.
4. Pengaruh gangguan cukup
besar.
5. Transfer data lebih lambat
dibandingkan dengan penggunaan kabel.
Yang unik dari media transmisi wireless adalah :
- Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).
- Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
Ada beberapa keadaan tertentu yang membuat penghubung
nirkabel digunakan, yaitu :
- Tempat yang tidak memungkinkan penggunaan kabel.
- Untuk orang-orang yang sering berpindah lokasi pada tempat kerja.
- Untuk instalasi sementara.Jaringan Small Office and home Office (SOHO)
- Untuk mem-back up jaringan yang menggunakan kabel.
- Fasilitas pelatihan atau pendidikan
- B. Jenis-Jenis Media Transmisi Wireless
- Microwave Radio
Microwave Radio adalah salah satu system transmisi yang
menggunakan frekuensi ultra tinggi (dalam orde GHz – GigaHertz).
Sistem yang sering digunakan adalah Point – to -Point,
seperti gambar berikut :
Sinyal frekuensi yang tinggi berakibat terhadap redaman,
yang biasa muncul antara lain disebabkan oleh cuaca. Untuk memperoleh
performansi yang baik, maka daerah antara 2 antena harus bebas penghalang (LOS
= Line Off Site). Kapasitas radio microwave bermacam-macam, antara lain : 2
Mbps, 8 Mbps, 34 Mbps, 140 Mbps. Untuk jarak yang jauh, antara terminal
biasanya dipasang repeater.
- Sistem Satelit
Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu
bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima
signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya,
kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan
coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
Kelebihan satelit :
- Tidak perlu LOS ( Line of Sigth ) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi dapat dilakukan dimana saja.
- Jarak jangkauan yang sangat luas.
- Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak
- Titik secara broadcasting ataupun multicasting.
- Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
Kekurangan Media Satelite :
- 1. Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama.
- 2. Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
- 3. Delay propagasi besar.
- 4. Rentan terhadap pengaruh atmosfir.
Gambar Satelit
- Sinar Infra Merah
Sinar Infra merah generasi pertama dari teknologi koneksi
nirkabel yang digunakan untuk perangkat mobile. InfraRed sendiri, merupakan
sebuah radiasi gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang lebih panjang
dari gelombang merah, namun lebih pendek dari gelombang radio, yakni 0,7 mikro
m sampai dengan 1 milimeter.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
- Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
- Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
- Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata
- Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.
Gambar Infra Merah
- Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat
yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan
tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikan
perubahan yang signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan.
Gambar Bluetooth
MEDIA TRANSMISI WIRE
- Media transmisi
=> adalah media yang menghubungkan
antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh,
maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah
yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi
data.
- B. Kegunaan media transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan
elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat
melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media
transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media
transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel
- C. Karakteristik media transmisi
Jenis alat elektronika
Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
Ukuran data yang dikirimkan
Di dalam komunikasi data, media transmisi yang digunakan
dibagi kedalam dua jenis, yaitu:
1. Media Transmisi wire (guided)
2. Media Transmisi wireless (unguided)
Media Transmisi guided, dibagi lagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
- 1. KABEL KOAKSIAL
Þ adalah suatu jenis kabel yang
menggunakan dua buah konduktor.
Pada umumnya kabel coaxial diterapkan pada topologi bus,
dengan panjang 180 meter dan menggunakan konektor BNC (untuk kabel coaxial
tipe thin ethernet).Keunggulan kabel coaxial adalah memiliki bandwith yang
lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband (multiple
channel). Sementara kelemahan menggunakan kabel coaxial adalah jika
kabel bermasalah maka komunikasi data akan terhenti).
Contoh dari kabel Koakcial
Macam-macam jenis kabel coaxial:
a. Thick coaxial
dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk
kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar
gedung. Kabel ini sulit ditangani secara fisik karena tidak flexibel, dan
berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 dengan repeater.
b. Thin coaxial
lebih dikenal dengan nama 10Base2 ,atau cheapernet, atau
RG-58 ,atau thinnet. Biasanya thin coaxial digunakan untuk jaringan antar workstation.
Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani
secara fisik.
Pada komunikasi data, jaringan LAN untuk aplikasi Voice
Mail merupakan jaringan 10base2. Kabel thin-ethernet dibuat dengan
kabel coax RG-58. Panjang minimal satu segment adalah 18 inchi. Pada kedua
ujung kabel ini dipasangi konektor BNC. Dibutuhkan juga konektor T BNC. Kedua
ujung segment kabel harus dipasangi BNC Terminator.
Satu Segmen terdiri dari:
Kabel koaksial RG-58
Sepasang konektor BNC
Untuk menghubungkan sebuah node(Ethernet
Card dengan BNC) digunakan BNC T
Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC
Panjang minimum antara konektor BNC T adalah 18
inchi.
Kelebihan dan kekurangan kabel
coaxial
Kelebihan :
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
- 2. TWISTED PAIR
Þ Merupakan jenis kabel yang paling
sederhana dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling banyak digunakan
sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer. Twisted pair
cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded
twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel
yang berdekatan.
Þ Kabel Twisted Pair Ethernet terdiri atas dua jenis,
yaitu:
1.Shielded Twisted Pair (STP) adalah kabel yang
memiliki selubung pembungkus
2. Unshielded Twisted Pair (UTP). jenis UTP
tidak memiliki selubung pembungkus, Untuk koneksinya, kabel jenis
ini menggunakan RJ-11 (Registerede Jack 11) atau RJ-45 (Registered
Jack 45). Panjang kabel maksimum yang diizinkan adalah 100 meter.
Standar Pemasangan Konektor UTP
=> Standar ini diatur oleh Electronic Industries
Association (EIA). EIA membuat standar transmisi elektrik, termasuk
yang digunakan pada pemasangan konektor RJ-45 dengan kabel UTP. Terdapat dua
standar dalam pemasangan kabel UTP, yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.
Contoh Kabel UTP
Kabel UTP Tipe Cross dan Straight
=> Kabel UTP bertipe cross apabila ujung yang satu
diterapkan standar A dan pada ujung yang diterapkan standar B. Jika kedua ujung
kabel diterapkan standar yang sama, maka ia akan bertipe straigh.
=> Kabel bertipe straight digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis. Misalnya antara PC dengan Switch atau PC dengan Hub. Sedangkan kabel straight biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis. Misalnya PC dengan PC atau Switch dengan Switch.
=> Kabel bertipe straight digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis. Misalnya antara PC dengan Switch atau PC dengan Hub. Sedangkan kabel straight biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis. Misalnya PC dengan PC atau Switch dengan Switch.
- 3. FIBER OPTIK
=> Fiber Optik adalah kabel yang mengantarkan cahaya
melalui serat kaca. Kabel ini dapat terbuat dengan bahan plastik.
=> Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik
terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step
Index.
Keuntungan serat optik
=> adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik
=> antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
=> adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik
=> antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi
dengan kapasitas besar dengan kehandalan yang tinggi. Berlainan dengan media
transmisi lainnya, maka pada serat optik, gelombang pembawanya bukan gelombang
electromagnet atau listrik, akan tetapi sinar atau cahaya laser. Pada serat
optik, sinyal digital data ditransmisikan dengan menggunakan gelombang cahaya
sehinggan cukup aman untuk pengiriman data karena tidak bisa dicuri orang
ditengah transmisi. Keinggulan lain dari fiber optik adalah dari segi kecepatan
yaitu 100 Mbps sampai dengan 200,000 Mbps berdasarkan pengujian .
Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut:
1. Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
2. Berkas cahaya dipantulkan dan dioperasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap oleh material di sekitarnya.
1. Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
2. Berkas cahaya dipantulkan dan dioperasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap oleh material di sekitarnya.
pada serat optik terdapat 2 jenis transmisi, yaitu single
mode dan multimode
1. Multi Mode
Perjalanan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan, karena itu disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) sengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasanya serat optik multi mode meimliki dua profil yaitu granded index dan step index.
2. Single Mode
Serat optik single mode / mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecilo 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya.
1. Multi Mode
Perjalanan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan, karena itu disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) sengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasanya serat optik multi mode meimliki dua profil yaitu granded index dan step index.
2. Single Mode
Serat optik single mode / mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecilo 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya.
Keunggulan serat optik dibandingkan dengan media yang lain :
a. Redaman transmisi yang kecil
b. Bidang frekuensi yang lebar
c. Ukuran kecil dan ringan
d. Tidak ada interferensi
a. Redaman transmisi yang kecil
b. Bidang frekuensi yang lebar
c. Ukuran kecil dan ringan
d. Tidak ada interferensi
- Serat
optik sangat bermanfaat untuk transmisi jarak yang bervariasi. Sebagai
gambaran, jarak yang dapat ditempuh untuk transmisi data pada serat optik
adalah sebagai berikut :
Jarak Jauh
Untuk jaringan telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas 20.000 sampai 60.000 channel - Suara
Metropolitan
Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel suara. - Daerah
Luar
Berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan berbagai kota - Subcriper
loop
Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan langsung - LAN
Digunakan dalam jaringan local menghubungkan antar kantor
IP versi 6
Alamat IP versi 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6)
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol
jaringanTCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah
128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038host
komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Selayang pandang
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat),
alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4
miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa
limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta
saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga
2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan),
dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP
Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic
address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration,
sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan
stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat
tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat
rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa.
Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal
jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak
ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok
berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan
dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6
juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang
menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan
biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi
colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8
buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000
0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal
tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya
adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan
membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan
menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas
disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan
alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah
alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan
dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan
angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua
buah titik dua (:). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6
dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat,
karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0
yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam
alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat
asli
|
Alamat
asli yang disederhanakan
|
Alamat
setelah dikompres
|
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
|
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
|
FF02:0:0:0:0:0:0:2
|
FF02::2
|
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang
(dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat
dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat
tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut
dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok
alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16
= 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format
dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada
subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk
merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit
memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari
sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan
cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu[alamat]/[angka panjang
prefiks]. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang
membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut
dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai
interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai
berikut:
- Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
- Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan
anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
- Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
- Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
- Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam
struktur alamat.
Unicast Address
Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai
jenis alamat, yakni:
- Alamat unicast global
- Alamat unicast site-local
- Alamat unicast link-local
- Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
- Alamat unicast loopback
- Alamat unicast 6to4
- Alamat unicast ISATAP
Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam
alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti
halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di
Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan
hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga
level (Public, Site, dan Node).
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
001
|
3 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast
Global.
|
Top
Level Aggregation Identifier (TLA ID)
|
13 bit
|
Berfungsi
sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet
Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar
Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP
global.
|
Res
|
8 bit
|
Direservasikan
untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID
atauNLA ID).
|
Next
Level Aggregation Identifier (NLA ID)
|
24 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
|
Site
Level Aggregation Identifier (SLA ID)
|
16 bit
|
Mengizinkan
hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di
dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
|
Interface
ID
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan
oleh SLA ID).
|
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat
dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam
sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan
unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan. Prefiks yang
digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
111111101100000000000000000000000000000000000000
|
48
bit
|
Nilai
ketetapan alamat unicast site-local
|
Subnet
Identifier
|
16
bit
|
Mengizinkan
hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator
juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit)
untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
|
Interface
Identifier
|
64
bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh
host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA
(Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft
Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnetyang sama akan
menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat
ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor
Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah
FE80::/64.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
|
Interface
ID
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast unspecified address
Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang
belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP
Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum
ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah0:0:0:0:0:0:0:0
atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan
untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4,
alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah
0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua
host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat
ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya
menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik
IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format
2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal
format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4.
Sebagai contoh alamat IPv4157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat IPv6
2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format
IPv6 Unicast global address, yakni 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan
oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling
berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local,
alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks
alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE),
lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah
host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix.
Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP
dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast
pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut.
Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalahFF00::/8.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
11111111
|
8 bit
|
Tanda
pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan.
Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini
merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika
nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
|
Scope
|
4 bit
|
Berfungsi
untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya
interface-local, link-local, site-local,organization-local atau global.
|
Group
ID
|
112 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal group multicast
|
Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam
IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan
IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP)
yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycastmenggunakan ruang alamat
unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan
beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang
dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh
alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamatmulticast, yang menyampaikan
paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket
IP versi 4
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktetberukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau
Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. - Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP
|
Oktet pertama
(desimal) |
Oktet pertama
(biner) |
Digunakan oleh
|
Kelas
A
|
1–126
|
0xxx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas
B
|
128–191
|
10xx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
|
Kelas
C
|
192–223
|
110x
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas
D
|
224–239
|
1110
xxxx
|
Alamat
multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas
E
|
240–255
|
1111
xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah jaringan maksimum
|
Jumlah host dalam satu jaringan
maksimum
|
Kelas
A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas
B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas
C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas
D
|
224-239
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Kelas
E
|
240-255
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan padalapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).Alamat publik
Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukanoverlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
- 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga172.31.255.254.192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnettingapapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1hingga 192.168.255.254.169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang
alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang
alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang
alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan
oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam
beberapa sistem operasi.
|
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamatmulticast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data “satu-untuk-semua”. Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet danToken Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Routertidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atausupernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
DNS dan ROUTING
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan dipetakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
2. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yangdigunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (namaKomputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
3. Apa itu DNS?
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akanmenggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
4. Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut denganroot domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimanal ambang untuk root domain adalah (“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
* com Organisasi Komersial
* edu Institusi pendidikan atau universitas
* org Organisasi non-profit
* net Networks (backbone Internet)
* gov Organisasi pemerintah non militer
* mil Organisasi pemerintah militer
* num No telpon
* arpa Reverse DNS
* xx dua-huruf untuk kode Negara
(id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Second-Level
Domains
Second-level domains dapat berisi
host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain
Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com
dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga
terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat file server1.detik.com, dimana file server1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
5. Bagaimana DNS itu bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan.
Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
1. Resolvers mengirimkan queries ke name server.
2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message.
3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server.
Routing
Pengertian routing adalah proses penerusan paket data dari suatu jaringan menuju jaringan lainnya. Pengiriman paket pada jaringan dapat diteruskan ke jaringan lainnya melalui mekanisme routing.
Algoritma routing merupakan bagian perangkat lunak dan lapisan network yang bertanggung jawab terhadap saluran keluaran bagi paket masuk dan harus ditransmisikan. Proses routing paket data diperlukan syarat berikut:
a. Alamat tujuan yang jelas, memilih jalur-jalur terbaik dan cepat.
b. Mengidentifikasi informasi dan sumber yaitu router mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-jalur yang dipilih selanjutnya.
c. Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan.
d. Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu jalur yang digunakan biasanya terpercaya atau tidak.
Tujuan utama routing adalah router-router tidak mempelajari jalur-jalur terhubung langsung dengannya, tetapi mengatur bagaimana meneruskan paket data ke jalur yang terhubung tidak langsung. Routing harus mampu mengatasi perubahan topologi jaringan serta lalu lintas jalur tanpa pembatalan proses pada host, selain itu jaringan tidak memerlukan reboot jika router mengalami tabrakan.
Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data. Terdapat dua cara membangun tabel routing :
a. Routing Statik
Dibangun berdasarkan definisi dari administrator. Seorang administrator harus cermat, jika terjadi kesalahan salah satu tabel routing maka jaringan tidak terkoneksi. Routing statik merupakan algoritma non-adaptif dimana jalur-jalur ke tujuan ditentukan langsung oleh administrator secara manual. Default route sama dengan statik, tetapi digunakan pada saat alamat sumber ke tujuan tidak diketahui atau pada waktu tabel routing tidak bisa menyimpan informasi ke dalam tabelnya lagi.
b. Routing Dinamis
Pengertian routing dinamik “Cara untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah”. Routing dinamik merupakan algoritma adaptif dimana pemilihan jalur ditentukan oleh sebuah protokol secara otomatis apalagi pada saat topologi jaringan berubah, ini sangat tergantung pada pengaturan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke semua router. Pada Routing Dinamis jalur routing-nya terbentuk secara otomatis. Jalur routing terbentuk dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol TFTP. Kategori algoritma dinamis : Distance Vector, Link State, dan Hybrid.
Routing dinamik terbagi tiga yaitu: vektor jarak, berdasarkan keadaan link, dan berdasarkan host bergerak. Keunggulan-keunggulan dari routing dinamik antara lain:
* Distribusi yaitu memperbolehkan simpul menerima beberapa informasi dan satu router tetangga atau lebih yang terhubung langsung.
* Iterasi yaitu proses perubahan informasi diteruskan sampai pada keadaan tidak ada informasi yang diberitakan lagi.
* Asinkronisasi yaitu tidak memerlukan langkah keamanan satu dengan lainnya.
Tabel routing adalah tabel berisi informasi yang digunakan untuk meneruskan paket ke tujuan dan tersimpan dalam setiap router. Semua protokol untuk routing mengatur tabel-tabel routing melalui algoritma, dimana setiap tabel routing diatur protokol lapisan network. Tabel routing umumnya adalah sebuah matrik yang terdiri dari beberapa elemen. Adapun elemen-elemen yang menyusun tabel routing adalah: delay untuk mengirim paket (ukuran paket rata-rata), bandwidth, link utilization, stabilitas (tanda suatu link/lintasan up atau down).
7 Layer OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi Jaringan
- Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
- Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
- Session layer: Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
- Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
- Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
- Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
- Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.
Cloud Computing (Komputasi
Awan)
Pengertian
Cloud Computing (komputasi awan)
Cloud
computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk
men-support
business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada
simbol awan
yang di
dunia TI digunakan
untuk menggambarkan jaringan
internet (internet cloud).
Cloud computing
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan pengembangan
berbasis internet (“awan”).
Cloud
(awan) merupakan metafora dari internet, sebagainmana awan yang sering di gambarkan
di diagram jaringan komputer.
Awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang
disembunyikannya adalah suatu modal komputasi dimana kapabilitas
terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (asa service), sehingga
pengguna
dapat mengaksesnya lewat Internet “di
dalam awan” tanpa pengetahuan
tentangnya, ahli
dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi
yang membantunya.
Cloud Computing secara sederhana
adalah layanan teknologi
informasi yang bisa
dimanfaatkan
atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet.
Komputasi awan
adalah suatu konsep
umum yang mencakup
SaaS, Web 2.0,
dan
tren teknologi
terbaru lain yang
dikenal luas, dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap internet
untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Sebagai contoh GoogleApps menyediakan aplikasi bisnis
umum secara sharing yang diakses melalui
suatu
penjelajah
web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Wikipedia mendefinisikan cloud
computing sebagai “komputasi
berbasis
Internet,
ketika banyak server digunakan
bersama untuk menyediakan
sumber daya,
perangkat lunak
dan data pada komputer
atau perangkat lain
pada saat dibutuhkan,
sama seperti jaringan listrik”.
Layanan,
Karakteristik Cloud Computing
Dengan
semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang
mengumumkan bahwa mereka
menyediakan layanan cloud computing . Akan sangat
membingungkan bagi kita
para pengguna untuk
memastikan bahwa layananyang akan
kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.Untuk mudahnya, dari semuadefinisi yang
ada, dapat diintisarikan
bahwa cloud computing ideal
adalah layanan yangmemiliki 5 karakteristik berikut ini.
1. On-Demand Self-Services (swalayan)
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan
dan langsung tersedia pada
saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia layanan
adalah sangat minim.
Jadi, apabila kita saat ini
membutuhkan
layanan aplikasi
CRM (Customer Relationship
Management), maka kita
harus
dapat mendaftar
secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia
saat itu
juga.
2. Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan
cloud computing harus
dapat diakses dari
mana saja, kapan
saja,
dengan alat
apa pun, asalkan
kita terhubung ke
jaringan layanan. Dalam
contoh
layanan
aplikasi CRM di
atas, selama kita
terhubung ke jaringan
Internet, saya
harus dapat mengakses layanan
tersebut, baik itu melalui
laptop, desktop, warnet,
handphone,
tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi
sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai pelanggan,
penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara
efisien
,sehingga
sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud
computing harus dapat
menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka
kita harus dapat
menambah user untuk
aplikasi CRM tersebut
dengan mudah.
Begitu juga
jika pegawai berkurang. Atau,
apabila kita menempatkan
sebuah
website
berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan
traffic karena
ada berita penting,
maka kapasitas harus
dapat dinaikkan
dengan
cepat.
5. Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah
layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya
akan digunakan
dalam proses pembayaran.
Harap diingat bahwa layanan
cloud
computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus
terukur dengan baik.
Layanan cloud computing diantaranya
:
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS merupakan
evolusi lebih lanjut dari
konsep ASP (Application
Service
Provider).
Hanya saja, pelanggan tidak memiliki kendali
penuh atas aplikasi
yang
mereka sewa.
Hanya fitur-fitur aplikasi
yang telah disediakan
oleh penyedia saja
yang dapat
disewa oleh pelanggan.
Dan karena arsitektur
aplikasi SaaS yang
bersifat multi
tenant, memaksa penyedia
untuk hanya menyediakan
fitur yang
bersifat
umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu.
Software as
a service berarti aplikasi
tersedia bagi user
dalam bentuk layanan
berbasis subscribtion
sesuai kebutuhan user
(on-demand). Jadi, dengan
pengaplikasian model
ini, user tidak perlu
lagi membeli lisensi
dan melakukan
instalasi untuk
sebuah aplikasi, tetapi
cukup membayar biaya
sesuai pemakainnya
saja. Secara
teknis, model aplikasi
ini memanfaatkan web-based interface yang
diakses
melalui web browser dan berbasis teknologi Web 2.0 (Robbins, 2009).
Contoh
SaaS yaitu layanan CRM online
Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga
yang sangat
terjangkau, menyediakan layanan
SaaS yang cukup
beragam, mulai
dari
layanan word processor
seperti Google Docs, project
management, hingga
invoicing
online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh
Xero.com dan
masih banyak lagi.
IBM dengan Lotuslive.com
nya dapat
dijadikan
contoh untuk layanan
SaaS di area kolaborasi/unified communication.
Sayangnya
untuk pasar dalam negeri
sendiri, masih sangat sedikit yang
mau ber
investasi
untuk menyediakan layanan SaaS ini.
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah
layanan yang menyediakan
modul-modul siap pakai yang
dapat
digunakan
untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang hanya bisa berjalan diatas
7
platform tersebut. Penguna PaaS tidak
memiliki kendali terhadap
sumber daya
komputasi
dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang
semuanya diatur oleh provider layanan ini.
Contohnya adalah
Google AppEngine, yang menyediakan
berbagai tools
untuk
mengembangkan aplikasi di
atas platform Google,
dengan menggunakan
bahasa
pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce melalui Force.com,
menyediakan modul-modul
untuk mengembangkan aplikasi diatas
platform
Salesforce
yang menggunakan bahasa Apex.
Dan Facebook
yang juga bisa dianggap
menyediakan layanan PaaS,
yang
memungkinkan kita
untuk membuat aplikasi
diatasnya. Salah satu
yang berhasil
adalah perusahaan bernama Zynga,
yang tahun lalu
saja berhasil meraup
keuntungan bersih
lebih dari US$
100 juta, lebih
besar dari keuntungan
yang
didapat
oleh Facebook sendiri.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS
adalah sebuah layanan yang
"menyewakan" sumber daya teknologi informasi
dasar, yang
meliputi media penyimpanan,
processing power, memory,
sistem
operasi, kapasitas jaringan danlain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa
untuk
menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
Model bisnisnya mirip dengan
penyedia data center
yang menyewakan ruangan
untuk co-location,tapi ini lebih
ke level mikronya.
Penyewa tidak perlu tahu,
dengan mesin apa
dan bagaimana caranya
penyedia layanan menyediakan
layanan
IaaS. Yang
penting permintaan mereka atas
sumber daya dasar teknologi
informasi
itu dapat dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat
ini adalah
IaaS memungkinkan pelanggan melakukan
penambahan/pengurangan
kapasitas
secara fleksibel dan otomatis.
Salah contoh
adalah Amazon.com yang
meluncurkan Amazon EC2 (Elastic
Computing Cloud) yang
menyediakan berbagai pilihan
mulai CPU, media
penyimpanan, dilengkapi
dengan sistem operasi dan
juga platform pengembangan
aplikasi
yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman.
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Keuntungan dari
penggunaan cloud computing
ini sangat banyak. Mulai
dari
kemudahan akses
dimana aplikasi dan
data dapat diakses
kapanpun dan dimanapun.
Demikian juga untuk
urusan penghematan. Anda tidak perlu
memikirkan untuk membeli sebuah komputer terbaru dengan memori
yang besar beserta berbagai software pendukung.Kelak semua disediakan pada
cloud computing.
Bila cloud
computing ini dikerjakan
atau diakses pada sebuah
perangkat portabel
seperti smartphone
atau tablet yang dapat
mengakses Internet via
WiFi, bayangkan
kemudahan
yang dapat Anda peroleh.
Mungkin yang
masih menjadi persoalan
terbesar cloud computing
adalah tentang
keamanan dan
privasi. Pencurian data
(hack/crack) oleh pihak
lain membuat khawatir sebagian orang. Apalagi bila
sebuah perusahaan besar
yang memiliki data atau
rahasia penting kemungkinan masih
berfikir panjang sebelum
mau memanfaatkan cloud computing ini.
Terdapat
6 keuntungan/manfaat dari penggunaan Cloud Computing:
1. Reduced Cost
Penggunaan teknologi cloud menghemat
biaya dan lebih
efisien dikarenakan
menggunakan anggaran
yang rendah untuk
sumber daya dari
sebuah organisasi
dan
juga membantu dalam
menekan biaya operasi
yang dikeluarkan oleh
sebuah
organisasidalam
rangka meningkatkan reability dan kritikan sistem yang dibangun.
2. Increased Storage
Sebuah Organisasi
yang menggunakan Teknologi
Cloud Computing dapat
menyimpan
data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
3. Highly Automated
Seorang
developer tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up to date.
4. Flexibility
Cloud computing
menawarkan lebih banyak
lagi flexsibilitas dari
metode
computing yang
lama dan dengan
mudah dapat berorientasi
pada profit dan
perkembangan
yang cepat berubah.
5. More Mobility
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat
mengakses informasi
dimanapun
mereka berada. Cloud dapat membuat manajemen dan operasional lebih
gampang
karena sistem pribadi atau
organisasi yang terkoneksi
dalam satu cloud
sehingga
dapat dengan mudah untuk memonitor dan mengaturnya.
6. Allows IT to Shift Focus
Sebuah organisasi
tidak perlu lagi
mengkhawatirkan server yang
harus di update
dan
isucomputing lainnya.
Kekurangan
dari penggunaan cloud computing
Secara umum
cloud computing adalah segala sesuatu yang melibatkan suatu
penempatan layanan
(hosted services) melalui internet. Disamping
manfaat dari cloud
computing ada juga beberapa hal
yang mungkin menjadi
pertimbangan Anda untuk tidak mengadopsi sistem cloud computing ini.
Dibawah ini adalah beberapa hal diantaranya:
1. Sistem
ini memerlukan koneksi internet
yang konstan, bila Anda tidak
memiliki
koneksi
internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi Anda yang ingin
menggunkan
sistem tersebut.
2. Sistem
cloud computing juga
tidak dapat bekerja
dengan koneksi internet yang
lambat. Sebuah
koneksi internet yana
lambat seperti layanan
dial-up, dapat
membuat cloud
computing menjadi kurang
bagus dan hampir mustahil
untuk
dilakukan. Applikasi
webbase memerlukan banyak
bandwith untuk
menjalankannya.
Bila Anda memiliki bandwith yang kecil
akan sangat lama sekali
bagi
Anda untuk mengganti sebuah halaman situs kehalaman yang lainnya.
3. Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah
menggunakan koneksi internet yang
cepat sekalipun
applikasi berbasis web
kadang bisa menjadi
lambat untuk di
akses,
sama saja seperti applikasi
lain yang Anda gunakan pada
komputer Anda.
karena
proses pengiriman informasi sebuah program dari interface ke pusat apalagi
di
lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa gangguan.
4. Privacy,
data yang kita
masukkan ke provider
mungkin bisa terbaca
oleh
perusahaan
lain tanpa sepengetahuan kita.
5. Data
Ownership, adanya kemungkinan
hilangnya kepimilikan data
yang kita
masukkan
ke provider.
2.4
Perusahaan Penyedia Jasa Cloud Computing
Perusahaan yang
menyediakan layanan semacam
ini adalah Google,
Microsoft,
Zoho,
Amazon, dan SalesForce.
Diskless system
Computer
Pengertian
Diskless
Diskless komputer merupakan seperangkat
komputer yang tidak memiliki komponen harddisk atau disket untuk
beroperasi.Mungkin banyak yang heran. Bagaimana mungkin sebuah komputer bisa
beroperasi tanpa adanya komponen penyimpan data seperti harddisk atau disket.
Bagaimana bisa melakukan operasi booting kalau tidak ada harddisk atau disket.
Sistem operasi yang akan
dilakukan utk proses booting memang tidak berada pada diskless komputer tetapi
disimpan di komputer lain (Server) . Sistem operasi ini ada yg tersimpan dalam
bentuk image file . Yaitu 1 file image yang akan ditransfer dari server ke
diskless komputer. Dimana file ini akan diproses dan diloading ke memory . Saat
aktif di memory, file ini akan dieksekusi saat proses booting. Biasanya metode
ini menggunakan sistem operasi misal DOS , Linux (Text based). Pembuatan file
image sangat sederhana yaitu anda menggunakan tool yang akan mengcapture disk
booting misal DOS menjadi 1 file image.Dengan proses diatas komputer diskless
seakan akan booting dengan system operasi DOS tanpa menggunakan harddisk.
Ada metode
lain yang lebih canggih menggunakan konsep TERMINAL SERVER dimana komputer
diskless akan booting dan user dapat menggunakan sistem operasi canggih seperti
Windows atau Linux GUI.Proses kerja hampir mirip dengan proses menggunakan
image file. Tapi image file yang digunakan bukanlah image file DOS melainkan
image file aplikasi client terminal server.
Saat aplikasi client terminal server telah aktif di komputer diskless maka user dapat login ke terminal server. Dan mengakses resource yanga ada diterminal server.Tampilan yang ada di komputer user telah lengkap dengan menu seperti desktop dan aplikasi lain yang telah terinstall di terminal server.
Saat aplikasi client terminal server telah aktif di komputer diskless maka user dapat login ke terminal server. Dan mengakses resource yanga ada diterminal server.Tampilan yang ada di komputer user telah lengkap dengan menu seperti desktop dan aplikasi lain yang telah terinstall di terminal server.
Pengertian diskless
adalah mengizinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpan seperti
harddisk, disket, CDROM dan sebagainya untuk dapat mengaktifkan system operasi
dalam hal ini adalah Linux. Proses diskless akan membantu komputer client untuk
dapat mengaktifkan system operasi tersebut dengan mengesekusi file kernel di
sisi komputer client. Setelah proses diskless selesai, dilanjutkan akses
melalui jaringan untuk mengeksekusi X-Server di sisi komputer client, sehingga
komputer client dapat mengakses aplikasi diskless.
Proses
tersebut memungkinkan komputer lama seperti komputer 486 yang mempunyai RAM 8
MB menggunakan diskless dapat menjalankan kernel dan mengeksekusi X-Server.
Setelah proses ekseskusi X-Server berhasil, proses dialihkan ke client XDM pada
komputer client dengan konfigurasi yang tinggi. Proses yang telah diarahkan
tersebut seolah-olah berjalan di komputer client dengan kecepatan yang tinggi.
Sebenarnya, proses tersebut terjadi di server sedangkan outputnya di client.
Cara Kerja Diskless
Bila suatu
PC akan dihubungkan ke suatu jaringan (network) maka terdapat beberapa syarat
yang harus dipenuhi, antara lain:
- Memiliki Network Card
- Memiliki identitas (dalam hal ini nomor IP)
- Operating System Image
- Filesystem yang bekerja
Untuk mempermudah
istilah maka beberapa singkatan akan dipergunakan:
WS = Work Station
SV = Server
HWA = Hardware Address
IPA = IP Address
NA = Network Address
BC = Broadcast Address
SN = SubNet
Suatu
komputer yang mempunyai network card pada saat terhubung kesuatu jaringan lokal
akan melakukan suatu proses pertukaran data yang rumit dengan komputer lain,
baik secara langsung ataupun melalui suatu server perantara, akan tetapi karena
dilakukan dengan cepat maka pertukaran ini tidak terlihat kecuali pada saat
suatu jaringan mengalami lalu lintas data yang sangat padat diluar batas
kemampuan peralatan maka akan terdapat delay yang cukup tinggi untuk disadari.
Lalu
bagaimana masing-masing komputer mengenali identitas satu dengan yang lain
dalam suatu network ? Jawabnya adalah setiap network card mempunyai identitas
yang khas berupa bilangan 48 bit dengan penulisan berupa 6 blok bilangan hexa
yang dipisahkan oleh colon atau tanda ":" dan masing-masing blok
terdiri dari 2 digit, misalnya: 00:60:67:73:E7:82 dan ini bersifat unik serta
berlaku secara global diseluruh dunia sebab masing-masing pembuat networkcard
ataupun perangkat network lainnya telah menetapkan suatu blok address untuk
produk-produk mereka. Address ini sangatlah penting karena merupakan identitas dasar
suatu PC dalam suatu jaringan dikenal sebagai Hardware Address.
Protocol
yang digunakan dalam menyediakan dan menterjemahkan HWA ke IPA disebut boot
protocol (BOOTP) dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), biasanya apa
yang berjalan di bootp juga berjalan di dhcp sebab dhcp merupakan pengembangan
dari bootp. Secara umum DHCP dan BOOTP mengenal dan dapat bekerja dengan
berbagai HWA akan tetapi hampir semua dan merata menggunakannya untuk
penerjemahan HWA pada peralatan ethernet termasuk networkcard.
Dapat
digambarkan bahwa komunikasi yang terjadi antara dua (2) PC yang terhubung
melalui network card akan seperti ini:
WS: Halo
saya adalah 00:60:67:73:E7:82 secara
berkala dan demikian juga PC lain yang terhubung dan akan tetap begitu sampai
ada suatu aturan yang membuat hubungan menjadi lebih spesifik.Karena metode
yang akan dipakai adalah netboot untuk mencapai suatu bentuk diskless maka WS
dianggap tidak mempunyai identitas lainnya kecuali HWA maka IPA didapat melalui
server yang menjalankan BOOTP atau DHCP, berarti keduanya harus mempunyai suatu
database yang berisi daftar nomor IP yang akan diberikan untuk masing-masing WS
yang terhubung, dan meminta identitas IP, maka komunikasinya akan lebih lengkap
lagi:
WS: Halo
server saya adalah 00:60:67:73:E7:82,
tolong beri saya nomor IP.
Maka DHCP
akan mencari dalam database serta membuat daftar IP terpakai berikut jangka
waktu pemakaiannya. Sehingga bila suatu nomor IP yang mempunyai pasangan HWA
tertentu serta jangka waktu pemakaiannya belum habis atau sedang terpakai maka
IP tersebut tidak dapat digunakan sampai jangka waktu pemakaiannya habis, maka
IP yang baru akan dipasangkan kepada HWA yang meminta berikutnya. Demikianlah
proses pada server dimana akan terbentuk dua buah database, satu adalah konfigurasi
dan yang lain adalah daftar IP terpakai berikut kontraknya.
Untuk
keperluan ini terdapat suatu protokol transfer yang disebut Trivial File
Transfer Protocol (TFTP) sebagai bentuk yang lebih kecil dan simpel dari File
Transfer Protocol (FTP) dimana perbedaan yang paling mendasar adalah TFTP
menggunakan UDP (User Datagram Protocol) yang bekerja secara blok per blok dan
tanpa autentikasi sedang FTP menggunakan TCP (Transmission Control Protocol)
yang bekerja secara stream serta lebih rumit dibanding TFTP. Dengan lebih
simpelnya TFTP maka ukuran nya cukup kecil untuk ikut masuk kedalam ROM.
Mekanismenya akan bekerja seperti ini: WS:
Berikan saya vmlinuz blok-1
Server: Nih vmlinuz blok-1
WS: Berikan saya vmlinuz blok-2
Server: Nih vmlinuz blok-2
Dan seterusnya sampai selesai.
Setelah
selesai proses download diatas, akhirnya WS memerlukan root file system untuk
menjalankan Operating System dan bagi platform Linux atau Unix lainnya maka
protocol yang lazim dipakai adalah NFS (Network File System) dan tidak tertutup
kemungkinan menggunakan protocol lain selain NFS. Dalam hal ini NFS tidak perlu
disimpan dalam ROM, cukup berupa bagian Operating System yang telah didownload
akan tetapi harus dapat bekerja terhadap file system yang ada.
Jaringan Diskless
Jaringan diskless adalah sebuah jaringan yang
menggunakan satu server atau lebih untuk melayani workstation untuk melakukan
komputasi di mana umumnya mereka berspesifikasi rendah dan tidak mempunyai
tempat penyimpanan (disk).
Semua proses yang dijalankan oleh workstation dikerjakan oleh server
diskless,workstation hanya menampilkan hasil (terminal).
Cara ini dilakukan untuk memanfaatkan mesin-mesin lama
berspesifikasi rendah yang dapat digunakan untuk mengakses server diskless yang berspesifikasi tinggi
sehingga diharapkan masingmasing workstation tersebut dapat melakukan komputasi
setara dengan server.
Proyek open-source yang berhubungan dengan
jaringan tipeini adalah Linux Terminal Server Project (LTSP) dan K12LTSP.LTSP
adalah sebuah proyek yang menyediakan paket-paket untuk penggunaan diskless
secara cepat, mudah, dilengkapi dengan aplikasi tambahan serta dokumentasi yang
lengkap.K12LTSP adalah sebuah distribusi GNU/Linux yang bertujuan untuk
menyediakan semua yang diperlukan oleh server LTSP sehingga diharapkan ketika
menginstal distro ini server diskless akan
langsung bekerja dengan sedikit bahkan tanpa konfigurasi.
Penulis
pernah melakukan pembuatan jaringan diskless
untuk laboratorium komputer dengan server Pentium IV 1,8 Ghz, RAM 512
MB, workstation berjumlah 16 buah dengan spesifikasi Pentium I 100/133, RAM 8/16MB
dan jaringan ini berjalan dengan baik.
Cara Kerja
Jaringan Diskless.
1.
Booting melalui Jaringan
Booting
melalui jaringan merupakan konsep lama, ide dasarnya adalah komputer client
dengan kode booting seperti BOOTP atau DHCP dalam memory non-volatile (ROM) chips mendapatkan system seperti file
root server dalam suatu jaringan ketika komputer client tidak dilengkapi dengan
media penyimpanan. Misalnya harddisk.
2.
Teori Sistem Diskless
Dalam suatu
jaringan, setiap komputer yang terhubung dengan komputer lainnya akan melakukan
proses pertukaran data yang cukup kompleks. Setidaknya, ada beberapa hal yang
dipenuhi komputer-komputer dalam jaringan tersebut, yaitu:
· Kartu Jaringan (ethernet card)
· IP address
· Image Kernel
· dan File system
Untuk mengenali komputer-komputer dalam jaringan tersebut satu dengan lainnya,
terdapat informasi yang unik. Informasi unik tersebut didapatkan dari kartu
jaringan tersebut.
Setiap kartu jaringan memiliki nomor unik yang berbeda satu dengan lainnya
walaupun jenis dan merk kartu jaringan sama. Nomor unik tersebut terdiri atas
48 bit yang terdiri atas 6 blok bilangan hexa yang dipisahkan tanda titik dua.
Pada masing-masing blok terdiri atas 2 digit, misalnya 00:a0:24:2e:ba:be. Nomor
unik tersebut dapat juga disebut sebagai MAC atau hardware address
Untuk mencapai bentuk diskless komputer client dianggap tidak mempunyai
harddisk. Dengan demikian, untuk mendapatkan file system server, komputer client menggunakan nomor unik
(MAC). Protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat ke hardware ke IP address adalah BOOTP (boot protocol) dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).
Dengan demikian, sebelumnya komputer client diskless harus terdaftar dalam
suatu database.
Ketika proses DHCP atau BOOTP dijalankan untuk mendapatkan IP address dan
informasi lainnya, komputer client harus men-download kernel yang terletak di
server. TFTP (Trivial File Transfer
Protocol), namun TFTP ukurannya lebih kecil dari FTP sehingga ikut masuk
ke ROM. TFTP menggunakan protocol UDP (User
Datagram Protocol) yang bekerja per blok sedangkan FTP menggunakan TCP (Transmission Control Protocol).
Ketika kernel berhasil di-download, kernel kemudian
melakukan inisialisasi perangkat keras komputer client yang dimiliki. Akhirnya,
komputer client membutuhkan file system root. Untuk itu protocol NFS (Network File System) diperlukan.
Dengan NFS komputer client dapat menjalankan system server melalui jaringan.
Sebenarnya, proses tersebut berjalan di server namun outputnya di komputer
client. Secara sederhana, komputer client hanya menjalankan system operasi yang
telah di-download dengan bantuan protocol TFTP sedangkan file system server
tetap di server namun output-nya di client.
Proses
Sistem Diskless
1. Saat dinyalakan, komputer client mencari kernel di
disket atau EEPROM pada ethernet card
kemudian melakukan proses booting.
2.
Saat proses booting, komputer client
akan segera mencari DHCP Server ke jaringan local.
3.
Proses inetd pada server akan
menjalankan DHCP daemon untuk menanggapi permintaan komputer terminal/client.
4.
DHCP akan membaca proses dari
konfigurasi file /etc/dhcpd.conf dan mencocokkan alamat hardware (MAC) dari
Ethernet card yang melakukan proses. Jika alamat tersebut telah cocok maka DHCP
akan mengirimkan kembali informasi tersebut. Bagian informasi yang akan
diberikan oleh DHCP adalah:
· Alamat IP dari komputer terminal tersebut
· Netmask dari jaringan local
· Direktori dari file booting
· Nama dari kernel yang dikirim
5.
Setelah itu komputer client akan
meminta informasi dari DHCP server dan akan menkonfigurasi TCP/IP interface dari ethernet card dengan parameter yang
telah diberikan.
6.
omputer client akan mengirimkan
permintaan TFTP ke server untuk memulai mengambil kernel dari server.
7.
Setelah kernel diambil oleh komputer
terminal/client, PC client/terminal memulai untuk menjalankan kernel.
8.
Kernel akan segera dijalankan untuk
melakukan inisialisasi system dan semua perangkat keras yang terpasang pada
komputer terminal.
9.
Kernel akan memberikan semua
permintaan pengirim DHCP pada jaringan. Kode booting tidak memberikan informasi
pada kernel, tetapi kernel meminta informasi pada dirinya sendiri.
10. Server akan memberikan tanggapan dengan mengirimkan
paket informasi lainnya dan informasi yang dibutuhkan kernel untuk dapat
melanjutkan proses. Bagian informasi yang diberikann adalah
· Alamat IP dikirimkan ke komputer terminal
· NETMASK setting untuk jaringan local
· Mengaitkan direktori root melalui NFS
· Default Gateway
· DNS server
· Hostname komputer terminal (nama hostname dimasukkan pada bagian
pertama dalam bootptab).
Sistem file
dari root akan dikaitkan
melalui NFS. Sistem file akan dikaitkan secara read only (hanya dapat dibaca), karena banyaknya komputer
terminal yang terhubung dan menjalankan system sistem file yang sama dan dengan
sistem file read only dapat dihindari modifikasi sistem file root oleh kompter
terminal/client.
11. Kontrol hanya dapat dijalankan dari kernel ke ‘init’
proses.
12. Init akan membaca file /etc/inittab dan memulai setting up environment.
13. Salah satu bagian pertama dalam file inittab adalah
perintah rc.local yang akan menjalankan komputer terminal dalam bagian
‘sysinit’.
14. Script rc.local akan menulis sebesar 4 MB ramdisk
untuk semua kebutuhan menulis dan memodifikasi setiap saat.
15. Ramdisk ini akan dikaitkan dalam kategori /tmp.
Beberapa file membutuhkan untuk menulis beberapa file sementara ke dalam
direktori /tmp dan beberapa symbolic
links dalam file. Sebagai contoh, jika komputer terminal berjalan,
komputer terminal akan mencoba untuk memodifikasi permission dalam /dev/tty0 dari bagian device. Jika bagiandevice ada dalam direktori /dev, permissions tidak bisa memodifikasi
karena sistem file root adalah hanya bisa dibaca (read only). Jadi, dibutuhkan symbolic links untuk semua file dan membuat actual file/nodes dalam direktori
/tmp (berisi file sementara dan dapat di edit).
16. Mengaitkan
sistem file /proc (sistem file semua yang dapat ditulis diatas memory). Digunakan untuk
menginformasikan sistem biasanya tentang proses yang sedang berjalan.
17. Konfigurasi loopback network interface.
18. Beberapa direktori akan terbentuk dalam bagian sistem
file /tmp yang akan digunakan oleh beberapa file pada saat sistem berjalan.
Direktori-direktori tersebut antara lain adalah:
· /tmp/compiled
· tmp/var
· /tmp/var/run
· /tmp/var/log
· /tmp/var/lock
· /tmp/var/lock/subsys
19. File /etc/XF86Config akan menghasilkan file
konfigurasi dasar dalam /tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf. Di dalam file konfigurasi
tersebut terdapat informasi tentang tipe mouse
dan X parameter kombinasi lain yang tercipta dari file config untuk X.
20. Script
/tmp/start_ws akan terbentuk. Script ini akan menentukan bilamana X Server akan
berjalan, dan alamat IP dari server berjalan pada XDM. Ini merupakan informasi
dasar yang ada dalam file /tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf.
21. File /tmp/syslog.conf akan terbentuk. File ini akan
memberikan informasi sys logd daemon, host
dari network akan dikirimkan
beserta informasi log-in. Syslog host adalah spesifikasi dalam file lts.conf
Syslog merupakan symbolic link /etc/syslog.conf
yang intinya berada pada file /tmp/syslog.conf.
22. Pada saat syslogd daemon berjalan, daemon tersebut
digunakan hanya untuk membuat file config.
23. Kontrol dijalankan kembali pada init. Init akan
melihat initdefault yang dimasukkan untuk menentukan level berjalan pada runlevel
mana.
24. Jika level berjalan pada runlevel 3, shell akan berjalan pada konsol (console). Ini bagus untuk digunakan
hal-hal mengenai trouble shooting.
25. Jika level berjalan pada runlevel 5, /tmp/start_ws
script akan diambil dari jaringan, yang akan menghasilkan X Window, atau
memulai menjalankan bagian telnet dari client, berjalan pada konfigurasi
semula, yaitu ‘UI_MODE’
26. Jika mode GUI sebagai pilihan, X akan aktif dan akan
memulai mengirim XDMCP antrian pada server, akan muncul kotak dialog yang
digunakan untuk login ke client.
27. Pada saat user login, sebenarnya dia menjalankan proses
pada server. Jadi, jika muncul Xterm pada komputer terminal, proses sebenarnya
sedang berjalan pada server, dan tampilan gambar keluar pada komputer terminal.
Penggunaan Diskless
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini cocok untuk
mereka yang memiliki dua komputer atau lebih. Dengan kata lain, sangat banyak
banyak institusi yang bisa memanfaatkan teknologi diskless, misalnya :
a. Diskless untuk
warung Internet
Aplikasi
yang tidak kalah menarik adalah untuk warung Internet. Investasi yang jauh
lebih murah dibandingkan dengan investasi warnet biasa, dengan bermodalkan
komputer lama, seperti pentium I di sisi client yang tidak dilengkapi
dengan media penyimpanan seperti hardisk.
b. Diskless untuk rental komputer
Selain warnet, diskless dapat diterapkan untuk
penyewaan komputer untuk pengetikan naskah dan mencetak di sekitar kampus
ataupun sekolah. Jarang pelajar yang memiliki komputer pribadi, sehingga
memungkinkan mereka untuk menyewa komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas.
c. Diskless untuk perkantoran
Banyak instansi yang masih memiliki komputer model
lama seperti 486 ataupun pentium I dan pentium II. Tentu untuk menjalankan
aplikasi terbaru, komputer tersebut tidak dapat melakukannya. Salah satu
tindakan kreatif adalah menghubungkan komputer-komputer tersebut dalam suatu
jaringan diskless.
d. Diskless untuk swalayan dengan banyak kasir.
Teknologi ini sangat cocok untuk pasar swalayan yang
biasanya memiliki kasir yang cukup banyak.
e. Diskless kampus dan sekolah
f. Diskless untuk penelitian
Proyek penelitian tidak harus
menggunakan komputer yang cukup canggih guna membantu mekanisme waktu kerja.
Biaya tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan yang lebih penting. Cukup dengan satu server
yang optimal dan komputer client dengan spesifikasi rendah sehingga jika
terjadi kerusakan pada komputer client tidak terlampau maksimal.